Kearifan Lokal Masyarakat Pengikut Mbah Daun Lumbung dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia
Main Article Content
Abstract
Cilacap sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah memilki sejarah dan tradisi yang unik yaitu perpaduan antara pandangan hidup Jawa dan ajaran Islam. Tepatnya di Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, terdapat sebuah fenomena ajaran “Mbah Daun Lumbung”. Fenomena ini memilki kekhasannya sendiri dalam menjalankan tradisi, ritual ajaran keagamaannya. Metode penelitian bersifat holistik–integratif (thick discription) dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan informasi dari sudut pandang penduduk asli (native’s point of view) dan sudut pandang peneliti atau ethic (observer oriented) dengan menggunakan tipe analisis dan interpretasi mengenai budaya yang sedang dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan, kearifan lokal mengikuti ajaran Mbah Daun Lumbung merupakan bentuk “Jawanisasi Islam”. Tradisi ritual di sekitar makam Daun Lumbung seperti punggahan, pudunan, slametan (wilujengan) adalah upaya bagaimana melabuhkan Islam dalam konteks budaya masyarakat setempat. Singkatnya, Mbah Daun Lumbung merupakan tokoh “penyelaras budaya” di masyarakat agar tetap eling dan waspada menghadapi tantangan perkembangan zaman. Penganut Kejawen trah Mbah Daun Lumbung optimis bahwa kebudayaan Jawa justru semakin menemukan identitasnya ketika berinteraksi dengan budaya lain sehingga para Anak Putu trah Mbah Daun Lumbung inipun tetap percaya diri menghadapi modernisasi.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Diandini, H., & Mujib, A. (2022). Akulturasi Islam dan Budaya Jawa pada Masa Kekuasaan Sultan Agung Di Kerajaan Mataram Islam. Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (Kimu) : 7(2).
Handayani, S. (2009). Unggah-Ungguh Dalam Etika Jawa. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Idrus, M. (2007). Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial : (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif). Yogyakarta: UII Press.
Joko, S. (2008). Analisis Hukum Islam Tentang Prinsip Penanggalan Aboge Di Kelurahan Mudal Kec Mojotengah Kab Wonosobo. IAIN Walisongo.
Moleong, L. J. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Putra, A. D. (2016). Kearifan Lokal Masyarakat Islam Aboge dalam Mempertahankan Ajaran Warisan Raden Sayyid Kuning Di Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 5(4).
Sakirman, S. (2016). ISLAM ABOGE DALAM TRADISI JAWA ALASTUA. IBDA`: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2).
Soetrisno, P. H. (1977). Falsafah Hidup Pancasila Sebagaimana Tercermin dalam Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Pandawa.
Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sujamto. (2000). Reorientasi dan Revitalisasi Pandangan Terhadap Jawa. Semarang: Dahara Prize.
Suseno, F. M. (1984). Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suseno, F. M. (1999). Javanese Ethics and World-View: The Javanese Idea of the Good Life. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Widiaji, K. (2001). Tanggapan Masyarakat Dusun Semagung Terhadap Tema Bulan Maria.
Kompas.com. 2011. Islam Aboge, Ajaran Warisan Raden Rasid Sayid Kuning. https://regional.kompas.com/read/2011/09/01/09100193/~Regional~Jawa
Kompas.com. 2021. Sejarah Penggabungan Tahun Jawa dan Islam. https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/24/161505679/sejarah-penggabungan-tahun-jawa-dan-islam?page=all
Kompas.com. 2022. Akulturasi Budaya dalam Sistem Kalender Jawa. https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/21/153000779/akulturasi-budaya-dalam-sistem-kalender-jawa?page=all