Fungsi dan Makna Tradisi Dai pada Masyarakat Ndora
DOI:
https://doi.org/10.56799/jceki.v2i2.1374Abstract
Masyarakat Subetnik Ndora seringkali diperhadapkan masalah ekologi seperti iklim kering dan letak geografis desa yang berada kaki Gunung Manungae (habitat babi hutan), menjadi salah satu ancaman terjadinya gagal panen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi dai dan memahami fungsi serta makna tradisi dai pada masyarakat Subetnik Ndora. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, melalui cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil temuan penelitian ini berupa proses pelaksanaan tradisi dai yang dikelompokkan ke dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan dai, dan tahapan penyelesaian. Temuan lain dari penelitian ini juga berupa fungsi dan makna yang terkandung dalam tradisi dai. Fungsi yang dimaksudkan berupa tradisi dai sebagai pengendalian hama (fungsi manifest), serta fungsi-fungsi lain yang mengikuti fungsi tersebut (fungsi laten) yaitu fungsi ekologi, fungsi ekonomi, fungsi identitas sosial, dan fungsi gender. Pelaksanaan tradisi dai memberikan dampak positif dalam menciptakan solidaritas sosial yang tercermin melalui keterlibatan masyarakat dalam rangkaian tahapan pelaksanaannya, mencerminkan kehidupan masyarakat yang berkeadilan baik itu terhadap sesama maupun terhadap lingkungan, serta memberikan dampak bagi keseimbangan ekosistem dan pelestarian dalam konteks lingkungan maupun upacara budaya yang memiliki nilai kearifan lokal.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Elisabeth Kolo, Anak Agung Ngurah Anom Kumbara, Ida Ayu Alit Laksmiwati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.