Tukang Ojek Konvensional Dengan Afeksi Terhadap Pekerjaannya
DOI:
https://doi.org/10.56799/jceki.v2i4.1718Abstract
Ojek adalah suatu alat transportasi yang telah ada sejak lama. Sebelum adanya angkutan kota, ojek telah ada lebih dulu. Dengan berkembangnya zaman dan teknologi saat ini ojek terbagi menjadi 2 jenis, yakni ojek pangkalan atau ojek konvensional, dan ada ojek online. Beberapa tukang ojek konvensional ada yang telah bergabung dengan ojek online. Dan beberapa ada yang memilih bertahan pada pekerjaannya sebagai tukang ojek konvensional. Terdapat asumsi bahwa demgan hadirnya ojek online itu mengganggu mata pencaharian dari ojek konvensional. Namun kenyataanya tidak, pada penelitian ini akan menjawab bagaimana tukang ojek konvensional bertahan pada zaman yang serba teknologi ini. Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dengan pendekatan etnografi dan dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Yang menjadi subjek di dalam penelitian ini adalah para tukang ojek konvensional di Kabupaten Jember yang tersebar di beberapa lokasi. Kemudian data yang telah didapatkan nantinya akan dianalisis dengan menggunakan teori tindakan sosial oleh Max Webber. Dalam teori ini terdapat 4 konsep tindakan sosial yang didasarkan pada rasionalitas instrumental, tradisional, nilai dan afeksi. Para tukang ojek konvensional tentu mempunyai alasan mereka sendiri mengapa mereka memilih untuk bertahan pada profesinya.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Alfatah Adi Nugroho, Andina Arsy Hanifah, Ayudya Valentina Tunggadewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.