Peran Pesantren dalam Melestarikan Jamu Tradisional: Studi Kasus di Madura

Authors

  • Siti Muslichah Fakultas Farmasi Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.56799/jceki.v1i4.456

Keywords:

Pesantren, Jamu Tradisional Madura, Tradisi minum jamu, Ilmu meracik jamu,Pesantren Annuqayah

Abstract

Pesantren dikenal tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan, namun juga punya peran besar dalam pengembangan masyarakat. Pesantren juga punya sejarah panjang dalam hal kedekatan dengan masyarakat, sebagai tempat konsultasi dan mempengaruhi arah masyarakat di sekitar pesantren karena peran Kyai yang sangat dihormati dan ditaati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pesantren dalam melestarikan jamu Madura dengan mengambil area di Guluk-guluk, Sumenep Madura. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan cara wawancara terbuka terhadap responden terpilih yang terdiri dari pengurus pesantren, kepala desa, tokoh masyarakat, dan alumni pesantren An Nuqayah Guluk-guluk sebanyak 15 orang. Selain itu dilakukan pengumpulan data dari studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden menyatakan peran pesantren dalam pelestarian jamu Madura sangat besar. Beberapa hal yang dilakukan pesantren misalnya melakukan pelatihan  pembutan jamu pada santri dan petugas kesehatan pesantren, mengenalkan jenis tanaman obat dan khasiatnya, dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara pembuatan jamu baik jamu cair maupun instan. Alumni menggunakan ketrampilan membuat jamu untuk kegiatan bisnis baik secara mandiri maupun dalam kelompok masyarakat. Sebagian mengajarkan pembuatan jamu kepada murid-murid di sekolah. Apa yang dilakukan pesantren Annuqayah bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan yang lain di Madura untuk bisa berperan melakukan konservasi keberadaan obat tradisional Madura agar tetap terjaga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cox PA & Balick MJ. (1994). The Ethnobotanical Approach to Drug Discovery. Scientific American. Vol 270 (6). 82-87.

Herningrum, I. , Alfian, M. , dan Putra, PH.. (2020). Peran Pesantren sebagai Salah Satu Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman. Vol. 20, No. 02 , hal. , 1-11

Iswandono E, Zuhud EAM, Hikmat A, & Kosmaryandi N. (2015). Pengetahuan Etnobotani Suku Manggarai dan Implikasinya Terhadap Pemanfaatan Tumbuhan Hutan di Pegunungan Ruteng .Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol 20(3).

Na’im A & Syaputra H, (2011). Kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari penduduk Indonesia. Hasil sensus penduduk 2010. Badan Pusat StatistikWiyata, 2002

Ningsih IY. (2016). Studi etnofarmasi penggunaan tumbuhan obat oleh suku Tengger di kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. PHARMACY, Vol.13 No. 01

Permana RCE. (2009). Masyarakat Baduy dan pengobatan tradisional berbasis tanaman. Wacana, Vol. 11 No. 1 hal. 81—94.

Ritonga NI.( 2011). Etnobotani tumbuhan obat oleh masyarakat suku Osing di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sulistiyono, B. (2011). Peranan Pondok Pesantren dalam Sisten Pendidikan Nasional, disampaikan dalam acara Milad Pondok Pesantren Darul Falah, Tangerang

Subekti, M., & Fauzi, M. (2018). Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Sekitar. Al-I’tibar : Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 99-100.

Swan dan Roemantyo. (2002). Jamu as Medicine in Java. Indonesia: South Pacific StudyRitonga NI.( 2011). Etnobotani tumbuhan obat oleh masyarakat suku Osing di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Yudas, Diba F, & Tavita GE.( 2017). Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di desa Entogong kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 (2) : 241 – 252.

Zaman Q, Hariyanto S, & Purnobasuki H. (2013). Etnobotani Tumbuhan Obat di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Vol 16 (1).

Downloads

Published

2022-06-21

How to Cite

Siti Muslichah. (2022). Peran Pesantren dalam Melestarikan Jamu Tradisional: Studi Kasus di Madura. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(4), 423–428. https://doi.org/10.56799/jceki.v1i4.456

Issue

Section

Articles