Gambaran Tingkat Pengetahuan Obat Antibiotik Secara Rasional Pasien Di Apotek Kimia Farma Pemalang
DOI:
https://doi.org/10.56799/jim.v2i3.1271Keywords:
Antibiotik, Tingkat Pengetahuan Pasien, RasionalAbstract
Antibiotik merupakan golongan obat yang paling sering digunakan oleh pasien untuk pengobatan dalam penanganan kasus penyakit infeksi. Namun masih banyak juga pasien ataupun masyarakat yang belum sepenuhnya paham dalam penggunaan obat antibiotik yang rasional terbukti dari pengetahuan masyarakat terhadap obat antibiotik secara rasional yang tergolong masih rendah. Pasien atau masyarakat sendiri masih banyak yang belum memahami cara penggunaan obat antibiotik dengan benar. Sehingga menimbulkan penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional dimana penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional merupakan alasan utama dalam penyebaran resistensi obat antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang obat antibiotik secara rasional oleh pasien di apotek kimia farma pemalang. Metode dari penelitian ini adalah deskriptif prospektif. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala Guttment, pengambilan sampel dilakukan secara Random Sampling dengan jumlah responden 100 orang yang telah memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tingkat pengetahuan responden pada kategori baik yaitu 76%-100% sebanyak 34 responden (34%), pada kategori pengetahuan cukup yaitu 56%-75% sebanyak 16 responden (16%), sedangkan pada kategori pengetahuan kurang yaitu <56% sebanyak 50 responden (50%).
Downloads
References
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekan Praktek. Jakarta: Rhineka. Cipta.
Beuke C.C., 2011. A Study on the Relationship Between Improved Patient and Compliance with Antibiotic Use. South African Society of Clinical Pharmacy.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Bintang Fabriana Yasinta, 2020. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Antibiotik Di Desa Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Tegal. Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal.
Dermawan Wibisono, 2003. Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 1949. Undang-Undang Obat Keras St. No. 419. Jakarta: Dirjen.
Gunawan, Sulistia, Setiabudy, R., Nafrialdi, & Elysabeth. (2007). Farmakologi dan Terapi edisi V. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Goodman dan Gilman. 2010. Manual Farmakologi dan Terapi. Edited by L. L. Brunton. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Katzung B. G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Boston: McGraw Hill.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia.
Marjoni, R dan Yusman. 2017. Farmasetika Dasar. Jakarta : Trans Info Media.
Munaf, S., Chaidir, J. 1994. Obat Antimikroba. Farmakologi UNSRI. EGC, Jakarta.
Pratiwi, A. 2018. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rasionalisis Perilaku Penggunaan Antibiotik pada Masyarakat Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Skripsi. Lampung : Universitas Lampung Bandar.
Radji, Maksum 2016. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: EGC.
Sugiyono, 2010 . Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT . Remaja Rosdakarya.
Tjay, T. H., Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting, Kasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Utami, E, R. 2012. Antibiotik , Resistensi dan Rasionalitas Terapi. Jurnal Sainstis “Vol.1” No 1.
Wahyuni, Q. (2009). Pengaruh pemberian penyuluhan dan leaflet tentang antibiotika terhadap tingkat pengetahuan masyarakat di Dukuh Kocoran, Depok, sleman. Skripsi, 3, 11. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
WHO, 2012. Antimicrobial Resistance : Global Report of Surveillance. Geneva : WHO.