Peran Public Relations Dalam Pengelolaan Media Sosial Instagram @Jabarsaberhoaks Dan Special Event Diskominfo Jawa Barat

Abstract

Dalam perkembangan zaman saat ini, pesatnya pertumbuhan teknologi, komunikasi, dan informasi menjadi salah satu alasan terciptanya inovasi dan berbagai media baru. Media sosial memberikan kemudahan dan efisiensi bagi para penggunanya sehingga menjadikan alat penyebaran informasi yang kuat. Public relations memanfaatkan kemudahan penyebaran informasi tersebut sebagai salah satu perangkat untuk menjalin komunikasi secara profesional. Akan tetapi, kecepatan penyebaran informasi tersebut tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi menghasilkan dampak buruk seperti penyebaran berita hoax (fake news). Menurut data Kemenkominfo menyebutkan, ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. Oleh karena itu, Jabar Saber Hoaks sebagai salah satu unit Diskominfo Provinsi Jawa Barat hadir sebagai satuan unit yang berperan dalam mengatasi dan menanggulangi isu penyebaran informasi hoaks. Jabar Saber Hoaks memiliki beberapa strategi dalam menangkal isu penyebaran hoaks melalui kegiatan verifikasi informasi yang beredar di media sosial. Selain itu, Jabar Saber Hoaks juga berkolaborasi dalam pemberantasan isu hoaks melalui media sosial Instagram @JabarSaberHoaks dan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) pada event AoCH (Agent of Change Hoaks) 2023 yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat. Melalui jurnal artikel ini, penulis akan menganalisis peran public relations dalam pengelolaan media sosial Instagram @JabarSaberHoaks melalui konsep The Circular Model of SOME (Share, Optimize, Manage, and Engage) Regina Luttrell, serta Special Event (Public Relations Event) pada acara AoCH 2023.