Perbedaan Penyesuaian Perkawinan Pada Pasangan Suami Istri Yang Melalui Proses Pacaran Dan Ta’aruf Di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.56799/peshum.v1i4.441Keywords:
Istri, Pacaran, Pemilihan Pasangan, Penyesuaian Perkawinan, Suami, Ta’arufAbstract
Kemampuan penyesuaian perkawinan diperlukan untuk mencapai keberhasilan rumah tangga yang dapat dipengaruhi oleh proses pemilihan pasangan yang dilalui individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penyesuaian perkawinan antara pasangan suami istri yang menikah melalui proses pacaran dan ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang berusia 20-40 tahun, usia pernikahan 1-5 tahun, pernikahan merupakan pernikahan pertama dan monogami, serta menjalani proses pacaran atau ta’aruf sebelum menikah yang berjumlah 120 partisipan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok suami, tidak terdapat perbedaan antara penyesuaian perkawinan suami terhadap istri yang menikah melalui proses pacaran (mean=117,933) dan ta’aruf (mean=123,300) dengan p=0,549 (p>0,05). Sedangkan pada kelompok istri, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penyesuaian perkawinan istri terhadap suami yang menikah melalui proses pacaran (mean=112,167) dan ta’aruf (mean=121,467) dengan p=0,016 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat memberi pengetahuan bagi individu pentingnya proses pemilihan pasangan sebelum menikah dan bagi suami istri agar mampu memerhatikan aspek-aspek untuk meningkatkan penyesuaian perkawinan terutama pasangan yang baru menikah.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Sarah Safira, Sitti Murdiana, Kurniati Zainuddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.