Kedudukan Jiwa dan Akhlak dalam Pemikiran Etika Kontemporer

Authors

  • Abdul Rahman Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.56799/jceki.v1i6.820

Keywords:

Jiwa, Akhlak, Etika

Abstract

Pembahasan mengenai akhlak dari zaman ke zaman, termasuk di era globalisasi seolah tidak pernah usang baik di kalangan akademisi, rohaniawan, maupun praktisi. Hal tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari fenomena bahwa akhlak selalu dihubungkaitkan dengan mental atau jiwa seseorang. Dalam menggapai kemuliaan hidup manusia harus senantiasa mengedepankan akhlak. Atas dasar itu, maka Allah mengutus Nabi Muhammad untuk memperbaiki akhlak manusia. Ketika manusia sudah berada pada ranah penguasaan diri dalam kondisi secara baik, maka kecenderungan untuk berbuat baik makin terbuka lebar. Artikel ini mencoba mengelaborasi pemikiran Ibnu Miskawaih mengenai jiwa dan akhlak kemudian dihubungkan dengan pemikir-pemikir kontemporer dari berbagai disiplin ilmu agar dapat ditelaah dan dimanfaatkan dalam melihat dan berinteraksi di tengah zaman yang semakin kompleks. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa di tengah laju perkembangan masyarakat moderen, kondisi jiwa dan etika yang humanis dan berbudi luhur masih relevan dengan kondisi zaman yang terus mengalami perubahan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abadi, T. W. (2016). Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 187–204.

Akrim, A. (2022). Integrasi Etika Dan Moral: Spirit dan Kedudukannya dalam Pendidikan Islam. Aksaqila Jabfung.

Arroisi, J. (2018). Spiritual healing dalam tradisi sufi. Tsaqafah, 14(2), 323–348.

Bakar, A. (2013). Tasawuf Dan Kesehatan Psikologis; Menimbang Proses Tazkiyat al-Nafs sebagai Terapi Kesehatan. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 199–220.

Bakri, S. (2018). Pemikiran Filsafat Manusia Ibnu Miskawaih: Telaah Kritis Atas Kitab Tahdzib Alakhlaq. Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat, 15(1), 147–166.

Bertens, K. (1993). Etika (Vol. 21). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Damanik, A. (2019). Tasawuf Dan Politik Studi Pemikiran Sufistik Said Nursi. Jurnal Al-Harakah, 2(02).

Graham, G. (2019). Teori-teori Etika. Bandung: Nusa Media.

Mannan, A. (2018). Esensi Tasawuf Akhlaki di Era Modernisasi. Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah, 4(1), 36–56.

Praja, J. S. (2020). Aliran-aliran filsafat & etika. Jakarta: Prenada Media.

Rachman, B. M. (2001). Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: Paramadina.

Safaruddin, S. (2013). Eskatologi. Al-Hikmah Journal for Religious Studies, 14(1), 56–64.

Saihu, S. (2019). Konsep Manusia Dan Implementasinya Dalam Perumusan Tujuan Pendidikan Islam Menurut Murtadha Muthahhari. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197–217.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Badung: Alfabeta.

Susanto, A. (2021). Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara.

Thohir, U. F. (2013). Tasawuf Sebagai Solusi Bagi Problematika Kemodernan: Studi Pemikiran Tasawuf M. Amin Syukur. Jurnal Theologia, 24(2), 43–68.

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Zulkarnain, Z., & Damara, F. (2019). Kematangan Beragama dalam Perspektif Psikologi Tasawuf. Mawa Izh Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 10(2), 305–325.

Downloads

Published

2022-10-03

How to Cite

Abdul Rahman. (2022). Kedudukan Jiwa dan Akhlak dalam Pemikiran Etika Kontemporer. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(6), 773–779. https://doi.org/10.56799/jceki.v1i6.820

Issue

Section

Articles