Implementasi Batas Usia Minimal Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun. 2019 dan Hukum Adat di Dusun Adat Kasepuhan Citorek Barat Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak
DOI:
https://doi.org/10.56799/jim.v1i12.1091Keywords:
Implementation, Marriage, Minimum Age, Customary lawAbstract
Underage marriage becomes a polemic and dilemma when faced with customary law. Juridically this marriage is indeed prohibited but in fact it is still ongoing and continues to increase in certain indigenous peoples. This study aims to determine the level of presentation of underage marriages in the traditional hamlet of Kasepuhan Citorek Barat, Citorek Barat Village, Cibeber District, Lebak Regency. Factors causing the occurrence and impact of the Underage Marriage. This research is a qualitative research with a case study or field study approach. Data collection is done by observation, interviews and documentation. The data were analyzed by descriptive analysis technique. The results of the study stated that underage marriages in the Kasepuhan Indigenous Hamlet, Citorek Village, Cibeber Lebak District are increasing from year to year, this shows that the Marriage Law no. 16 of 2019 as an amendment to Law no. 1 of 1974 has not run effectively. The causal factors are economic factors, education, parents and prevailing customs. Meanwhile, the impacts include negative impacts, namely; Can cause severe depression, Can cause divorce due to immature age, Barriers to education, Can cause domestic violence, Economic difficulties can make children neglected, Underage workers appear, Risk of dying at a young age and Increased infant mortality. Meanwhile, the positive impacts of underage marriage include; Reducing the burden on parents and preventing the occurrence of disobedience and promiscuity.
Downloads
References
Ahmad Isnaeni & Kiki Muhamad Hakiki. (2016). Simbol Islam dan Adat Dalam Perkawinan Adat Lampung Pepadun. Jurnal Kalam, Vol. 10, No. 1, 209.
al-Habsyi, M. B. (2018). Fiqih Praktis II Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Pendapat Para Ulama, Buku Kedua, cet. 3, (Seputar Pernikahan dan Warisan),. Jakarta: Karisma.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmaja, D. G. ( 2018). Asas-asas Hukum Dalam Sistem Hukum. Jurnal Kerta Wicaksana, Vol. 12, No 2, 146.
Depdikbud R.I. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Dokumentasi KUA Kec. Cibeber Kab. Lebak. (2018-2021). Data Jumlah Perkawinan di Bawah Umur di Kampung Adat Kasepuhan Citorek Barat. Lebak: KUA Kec. Cibeber Kec. Lebag.
Hadikusumah, H. (2017). Pokok Pokok Pengertian Hukum Adat,. Bandung: Alumni.
Hakim, R. (2017). Hukum Perkawinan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Juniati. (2014). Faktor Penyebab Masyarakat Suku Sunda Menikahkan Anak Perempuannya Pada Usia Dini. Jurnal Pendidikan Sosiologi, Vol. 4, 8.
Kementrian Agama RI. (2013). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Terj. Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, . Jakarta: Syarefa Publishing.
Khalik, N. I. ( September, 2020. ). Batas Usia Pernikahan Dalam Islam: Analisis Ulama Mazhab Terhadap Batas Usia Nikah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, Vol. 1, No. 3,, 23.
Mansur, T. M. (2018). Hukum Adat Perkembangan dan Pembaruannya. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Mardani. (2016). Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia.
Marhaeni Ria Siombo, H. W. (2020). Hukum Adat Dalam Perkembangannya . Jakarta: UKI Atmajaya Press.
Mario Julyano, A. Y. (2019). Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum. Jurnal Crepido,Vol. 1, No. 1, Juli .
Marzuki, P. M. (2008). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana.
Millah, S. (2017). Pernikahan Wanita Yang Hamil Diluar Nikah Dan Akibat Hukumnya,. Jurnal Misykat, Vol. 2, No. 02, Desember, 58.
Moleong, L. J. (2010). Penelitian Kualitatif Metodologi. Bandung: Remaja Roesdakarya.
Mustofa, S. (2019). Hukum Pencegahan Pernikahan Dini. Jakarta:: Guepedia.
Nugraha, Xavier., et al. (2019). Rekonstruksi Batas Usia Minimal Perkawinan Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan (Analisa Putusan MK No. 22/Puu-Xv/2017). Jurnal Lex Scientia Law Review. Vol. 3 No. 03, Mei,, 40-54.
Setiady, T. (2018). Intisari Hukum Adat Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Setyawati. (2013). Profil Sosial Ekonomi, Paritas, Status dan Persentase Pribadi dalam Agama Individu di Indonesia. Jurnal Reproduksi Individu, Vol. 4, No. 2, 76.
Sitorus, I. R. (2020). Usia Perkawinan Dalam UU No 16 Tahun 2019 Perspektif Maslahah Mursalah. Jurnal Studi Islam Dan Kemasyarakatan, Vol. 13, No. 2, Desember.
Slamet Arofik & Alvian Riski Yustomi,. (2020). Analisis Ushul Dan Kaidah Fikih Terhadap Implementasi Dispensasi Perkawinan Di Bawah Umur Di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Perak Kabupaten Jombang,. Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol. 4, No.1, 37.
Soejono., et al. (2013). Metodologi Penelitian Hukum . Jakarta: Rineka Cipta.
Syarifuddin, A. (2006). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia ( Antara Fikih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan),. Jakarta: Kencana.
Triadi. (2019). Proses Perkawinan Menurut Hukum Adat Di Kepulauan Mentawai Sebelum dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Jurnal Ensiklopedia, Vol. 1, No. 2, Edisi. 2, Januari.
Undang-Undang No. 16 Tahun 2019. ( Pasal 7 Ayat 1). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Jakarta: Pemerintah R.I.
Wibisana, W. (2017). Perkawinan Wanita Hamil Diluar Nikah Serta Akibat Hukumnya Perspektif Fikih Dan Hukum Positif. Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta’lim, Vol. 15, No. 1.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Adhiyani Lu’Luul Karimah, Ahmad Zaini, Iin Ratna Sumirat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
