Penindasan Rohingya sebagai Warisan Kolonialisme dan Dampak Islamofobia

Main Article Content

Maulana Maulana
Susmihara Susimahara
Hasaruddin Hasaruddin
Mukhtar Galib

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi akar penyebab penindasan terhadap Rohingya di Myanmar dengan mempertimbangkan sejarah kolonialisme, politik internal, dan narasi Islamofobia. Melalui tinjauan literatur yang mendalam, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang saling terkait yang memengaruhi penindasan terhadap Rohingya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap teori-teori kolonialisme dan Islamofobia serta penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah kolonialisme Inggris di Myanmar telah menciptakan landasan struktural yang memperkuat ketidaksetaraan etnis, sementara narasi Islamofobia digunakan untuk membenarkan tindakan diskriminatif terhadap Rohingya. Interaksi antara faktor-faktor ini memperkuat kondisi yang memungkinkan penindasan terhadap Rohingya terus berlanjut di Myanmar. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang akar penyebab konflik ini sangat penting untuk merumuskan strategi yang efektif dalam mengakhiri penindasan terhadap Rohingya dan mempromosikan perdamaian serta keadilan di Myanmar.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Maulana, M., Susimahara, S., Hasaruddin, H., & Galib, M. . (2024). Penindasan Rohingya sebagai Warisan Kolonialisme dan Dampak Islamofobia. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah, 3(5), 3964–3972. https://doi.org/10.56799/jceki.v3i5.4012
Section
Articles

References

Alam, J. (2018). The Rohingya of Myanmar: theoretical significance of the minority status. Asian Ethnicity, 19(2), 180-210.

Allen, C. (2010). Contemporary Islamophobia before 9/11: A brief history. Arches Quarterly, 4(7), 14-22.

Bakali, N. (2021). Islamophobia in Myanmar: the Rohingya genocide and the ‘war on terror’. Race & Class, 62(4), 53-71.

Biver, E. (2014). Religious nationalism: Myanmar and the role of Buddhism in anti-Muslim narratives.

Des Forges, A. (2018). The Rohingya crisis: A case study of genocide and Islamophobia. Washington, DC: United States Holocaust Memorial Museum.

Galtung, J. (1969). Violence, peace, and peace research. Journal of peace research, 6(3), 167- 191.

Haque, M. M. (2017). Rohingya ethnic Muslim minority and the 1982 citizenship law in Burma. Journal of Muslim Minority Affairs, 37(4), 454-469.

Holliday, I. (2014). Addressing Myanmar’s citizenship crisis. Journal of Contemporary Asia, 44(3), 404-421.

Ibrahim, A. (2018). The Rohingyas: inside Myanmar's genocide. Oxford University Press.

Islam, M. S. (2019). Understanding the Rohingya crisis and the failure of human rights norm in Myanmar: Possible policy responses. Jadavpur Journal of International Relations, 23(2), 158-178.

Isnaini, A. (2014). Kekerasan atas nama agama. Kalam, 8(2), 213-228. Khilmiyah, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Samudra Biru.

Kipgen, N. (2016). Myanmar: A political history. Oxford University Press.

Mahmood, S., Moosa, K., & Oo, K. Z. (2017). Rohingya: A history of denial. London: Zed Books

Majeed, S. (2019). Islamophobia and the mental health of Rohingya refugees. Islamophobia and Psychiatry: Recognition, Prevention, and Treatment, 277-291.

Mali, F. X. G. T. (2017). Peluang Asean Community Menyelesaikan Masalah Rohingya.

Jurnal Asia Pacific Studies, 1(1), 1-14.

Marshall, T. H. (2000). Citizenship and social class. The welfare state reader, 32-41. Maulana, M., Alwi, Z., Sakka, A. R., & Galib, M. (2024). Dropshipping dalam Perspektif

Hadis: Antara Gharar, Khiyar, dan Akad Wakalah. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 61-72.

Miftakhuddin, M. (2020). Kolonialisme: Eksploitasi dan pembangunan menuju hegemoni.

Ng, I. Y. C. (2022). State approaches towards managing ethnic diversity in Myanmar and Malaysia: British legacies, postcolonial nationalism and contemporary issues. Asian Ethnicity, 23(1), 186-206.

Ong, A. (2023). Peace studies in Myanmar: interweaving regional geopolitics and local dynamics. Asian Journal of Peacebuilding.

Said, E. W. (1977). Orientalism. The Georgia Review, 31(1), 162-206.

Sanyoto, D. R., Harini, S., & Dipokusumo, G. P. H. (2019). Diplomasi Indonesia Terhadap Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam Menangani Konflik Rohingya. Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1).

Saragih, H. M. (2017). Indonesia dan Responsibility To Protect Etnis Muslim Rohingnya Myanmar. Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, 2.

Sarjito, I. A., Duarte, E. P., & Sos, S. (2023). Geopolitik dan Geostrategi Pertahanan: Tantangan Keamanan Global. Indonesia Emas Group.

Sigit, R. N., & Novianti, N. (2020). Perlindungan Terhadap Orang Tanpa Kewarganegaraan (Stateless People) dalam Hukum Internasional (Studi Kasus Etnis Rohingya di Myanmar). Uti Possidetis: Journal of International Law, 1(1), 118-147.

Toole, M. J., & Waldman, R. J. (1997). The public health aspects of complex emergencies and refugee situations. Annual review of public health, 18(1), 283-312.

Trihartono, A. (2018). Myanmar’s worsening Rohingya crisis: a call for responsibility to protect and ASEAN’s response. Sustainable Future for Human Security: Society, Cities and Governance, 3-16.

Wade, F. (2019). Myanmar's enemy within: Buddhist violence and the making of a Muslim'other'. Bloomsbury Publishing.

Ware, A., & Laoutides, C. (2019). Myanmar’s ‘Rohingya’conflict: Misconceptions and complexity. Asian Affairs, 50(1), 60-79.

Yusuf, I. (2018). Three faces of the Rohingya crisis: Religious nationalism, Asian Islamophobia, and delegitimizing citizenship. Studia Islamika, 25(3), 503-542.

Zeiner-Morrish, O. (2022). Enduring Ethnic Conflict: The Institutional Origins of Conflict in Myanmar.