Resiliensi Pada Laki-Laki Dewasa Pasca Putus Cinta
DOI:
https://doi.org/10.56799/peshum.v1i5.646Keywords:
Kondisi terpuruk, Putus cinta, ResiliensiAbstract
Hubungan pacaran dapat berakhir pada perpisahan karena terdapat konflik atau kondisi salah satu pasangan ingin berpisah. Individu yang mempunyai keseriusan dalam hubungan pacaran atau komitmen akan mengalami dampak bagi kesehatan mental dan fisik ketika mengalami kondisi putus cinta. Kondisi terpuruk yang dialami oleh individu yang mengalami putus cinta dapat diatasi dengan cara resiliensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran resiliensi yang dilakukan oleh laki-laki dewasa pasca putus cinta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden dalam penelitian ini sebanyak tiga orang laki-laki yang memenuhi kriteria berusia 20-40 tahun, dengan kondisi pernah mengalami keterpurukan akibat putus cinta. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan responden melalui wawancara secara langsung dan dokumentasi rekaman wawancara yang diselenggarakan di kota Makassar. Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu ketiga responden pernah mengalami kondisi terpuruk akibat putus cinta namun mampu bangkit dari kondisi terpuruknya. Dari tujuh aspek resiliensi yang diteliti hasilnya ketujuh aspek positif, yang diantaranya aspek regulasi emosi, pengendalian dorongan, analisis penyebab, efikasi diri, realisitis dan optimis, empati serta keterjangkauan. Penelitian ini menjadi bahan intropeksi diri responden agar mengenali proses resiliensi pasca putus cinta yang dilalui dan memberikan informasi tambahan kepada masyarakat umum bahwa resiliensi merupakan cara untuk bangkit dari keterpurukannya.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Risky Indah Aska, Asniar Khumas, Faradillah Firdaus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.