Perbedaan Kadar Glukosa Serum dan Plasma Naf Segera dan Tunda 2 Jam Pada Penderita DM
Keywords:
Glukosa Darah, Serum, PlasmaAbstract
Penggunaan sampel serum dan plasma menjadi dua pilihan utama yang sering digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah seseorang. Pemeriksaan sampel dengan penundaan perlu ditambahkan bahan pengawet. Natrium Flourida (NaF) merupakan antikoagulan yang dapat mempertahankan konsentrasi glukosa dalam darah jika terjadi penundaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus melalui mekanisme pemeriksaan segera dan ditunda 2 jam. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling (SRS). Hasil penelitian menunjukan nilai α = 0,000 (pemeriksaan segera serum dan plasma NaF) dan nilai α = 0,000 (pemeriksaan ditunda 2 jam serum dan plasma NaF). Terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan glukosa pada serum dan plasma NaF segera dan ditunda 2 jam.
Downloads
References
Agung, A., Retnoningrum, D., & Ksl, I. E. (2017). Perbedaan Kadar Glukosa Serum dan Plasma Natrium Fluorida (NaF) dengan Penundaan Pemeriksaan. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6(2), 188–195.
Apriani, & Umami, A. (2018). Perbedaan Kadar Glukosa Darah pada Plasma EDTA dan Serum dengan Penundaan Pemeriksaan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 4(1), 19–22.
Baharuddin, B., Nurulita, A., & Arif, M. (2018). Uji Glukosa Darah Antara Metode Heksokinase dengan Glukosa Oksidase dan Glukosa Dehidrogenase Di Diabetes Melitus. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 21(2), 170. https://doi.org/10.24293/ijcpml.v21i2.1102
Isiksacan, N., Kasapoglu, P., Kural, A., Cirakli, Z. L., Mert, M., Cicek, Y. G., Baz, S., Teksoz, D., & Neijmann, S. T. (2022). Comparison of glucose concentration stability in serum and plasma tubes. Annals of Clinical and Analytical Medicine, 13(03), 258–262. https://doi.org/10.4328/acam.20887
Kasimo, E. R. (2020). Perbedaan Glukosa Serum dan Plasma NaF Dengan Penundaan 12 Jam Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 16(1), 20. https://doi.org/10.24853/jkk.16.1.20-24
Mardlatillah, H. F., & Hidayat, T. (2021). Desain Workstation Pengambilan Sampel Darah. Jurnal Sains Dan Seni, 10(1), 9–15.
Nurhayati, E., Suwono, & Fiki, E. N. (2017). Penggunaan Antikoagulan NaF pada Pengukuran Kadar Glukosa Darah Selama 2 Jam. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 1(1), 33–39.
Rahmatunisa, A. N., Ali, Y., & MS, E. M. (2021). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Pada Serum Segera dan Ditunda Selama 24 Jam. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1180–1185.
Ramadhani, Q. A. N., Garini, A., Nurhayati, & Harianja, S. H. (2019). Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Menggunakan Serum dan Plasma EDTA. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 14(2), 80–84.
Subiyono, Atik Martsiningsih, M., & Gabrela, D. (2016). Gambaran Kadar Glukosa Darah Metode GOD-PAP (Glucose Oxsidase-Peroxidase Aminoantypirin) Sampel Serum dan Plasma EDTA (Ethylen Diamin Terta Acetat). Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(1), 2338–5634.
Sugiarti, M., & Sulistianingsih, E. (2021). Pengaruh Poliethilen Glikol 6000 8 % pada Serum Lipemik terhadap Hasil Effect of Polyethylene Glycol 6000 . 8 % in Lipemic Serum on Glucose Examination Results SGOT and SGPT. Jurnal Analis Kesehatan, 10(1), 56–61.
Susiwati. (2018). Melitus Type 2 In Plasma Naf Based On Time In Examination In. Journal of Nursing and Public Health, 6(1), 82–87.
Wulandari, Y. I., & Mulyono. (2019). Analisis Kadar Glukosa Darah pada Pekerja Shift Pagi dan Shift Malam Di Sidoarjo. 2(2), 128–138. http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Retno Sulistiyowati, Budiarti Budiarti, Tantri Analisawati Sudarsono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.